Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 28 September 2012

BINARAGA

Binaraga
Binaraga adalah kegiatan pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Dengan melakukan latihan beban dan diet protein tinggi secara rutin dan intensif, seseorang dapat meningkatkan massa otot. Seseorang yang menekuni aktivitas ini disebut binaragawan  (pria) atau binaragawati (wanita). 

Selain menjadi gaya hidup untuk membentuk tubuh sekaligus menjaga kesehatan, binaraga juga dapat dipertandingkan dalam berbagai kontes atau sebagai salah satu cabang olahraga yang kerap dipertandingkan di pesta olahraga seperti Pekan Olahraga Nasional atau Sea Games.

Dalam kompetisi binaraga, para binaragawan memamerkan otot tubuh mereka dihadapan dewan juri yang menilai penampilan fisik mereka. Dewan juri ini akan memberikan nilai berdasarkan kriteria tertentu; seperti massa otot, simetri tubuh, definisi otot, serta penampilan yang mencakup koreografi, musik, dan tema. Otot tubuh ditonjolkan melalui serangkaian proses yang disebut "cutting phase"; serangkaian kombinasi dari pengurangan kadar lemak tubuh, penggelapan warna kulit (dilakukan dengan berjemur di bawah sinar matahari), pembaluran minyak pada tubuh, ditambah efek penyinaran panggung yang akan membantu dewan juri untuk melihat definisi otot secara lebih jelas.

Binaragawan terkenal di dunia seperti Arnold Schwarzenegger, Charles Atlas, Steve Reeves, Reg Park, Devin McKillop, dan Lou Ferrigno, sedangkan binaragawan terkenal di Indonesia antara lain Levi Rumbewas, Asrelawandi, Ade Rai, dan Ricky Syamsuri. Kini, juara tiga kali berturut-turut Jay Cutler adalah penyandang gelar Mr. Olympia sebagai binaragawan teratas di dunia.[1] Selain itu terdapat gelar binaraga bergengsi lainnya seperti Mr. Universe.

Istilah "binaraga" merupakan terjemahan bahasa Indonesia untuk istilah dalam bahasa Inggris bodybuilding yang terbentuk dari kata "bina" yang berarti membangun, dan "raga" yang berarti tubuh.

Sejarah

Sesungguhnya upaya membentuk tubuh dengan memperbesar masa otot melalui serangkaian latihan fisik sudah lama dikenal sejak zaman kuno di Yunani sekitar abad ke-5 SM. Herkules, pahlawan gagah dalam mitologi Yunani melambangkan maskulinitas dan keperkasaan pria. Hal mungkin merupakan bentuk awal pemuliaan terhadap bentuk fisik ideal dan simetris dalam kebudayaan dan kesenian Yunani, seperti nampak dalam patung-patung Yunani klasik. Olimpiade kuno yang digelar di Olimpia mempertandingkan olahraga gulat, tinju, dan atletik, merupakan bentuk budaya pemuliaan dan apresiasi terhadap bentuk tubuh ideal. Para atlet berlaga tanpa busana dengan sebelumnya mambaluri tubuh mereka dengan minyak dan bedak halus. 
Acara ini menjadi hiburan, tontonan, sumber kekaguman, serta kebanggaan bagi masyarakat negara-kota Yunani kuno.

Tahun awal perkembangan binaraga di dunia barat berlangsung pada kurun waktu 1880 hingga 1953. Binaraga belum benar-benar ada sebelum akhir abad ke-19 yang dimulai oleh Eugen Sandow dari Prussia (kini Jerman utara),[2] yang dihormati sebagai "Bapak Binaraga Modern". Ia dianggap sebagai perintis olahraga ini karena memperbolehkan penonton menyaksikan fisiknya dalam "penampilan pamer otot". 

Sebelumnya pameran fisik pria telah lama dilakukan melalui berbagai pertunjukan karnaval dan sirkus, akan tetapi lebih bersifat memamerkan kekuatan tubuh seperti pertandingan gulat, mengangkat beban berat, atau membengkokkan batang besi. Sandow adalah orang pertama yang berfokus pada penampilan otot itu sendiri. Sandow adalah seorang "gracilian" yang sempurna. Istilah ini merujuk pada standar "ideal" matematis untuk "fisik sempurna" yang mendekati proporsi tubuh patung Yunani dan Romawi pada era klasik.
Sandow menggelar kontes binaraga perdana dunia pada 14 September 1901 yang disebut "Great Competition" dan digelar di Royal Albert Hall, London, Inggris. Sandow sendiri menjadi juri bersama Sir Charles Lawes, dan Sir Arthur Conan Doyle. Kontes ini berlangsung sukses dengan dihadiri ratusan peminat kontes fisik. Piala bagi juara adalah patung perunggu Sandow yang dibuat oleh pematung Frederick Pomeroy. Juaranya adalah William L. Murray dari Nottingham.
 
Pada tahun 1970-an, binaraga semakin terkenal dan mendapatkan publisitas besar berkat penampilan Arnold Schwarzenegger dan rekan-rekannya dalam film Pumping Iron produksi tahun 1977. Pada dekade ini pula organisasi International Federation of BodyBuilding & Fitness (IFBB) mulai mendominasi cabang olahraga ini.

Kini Mr. Olympia adalah kontes binaraga paling bergengsi di dunia, dan sejak 1977, sang juara mendapat piala perunggu Sandow dan hadiah uang.
Dalam industri binaraga modern, "binaragawan profesional" secara umum merujuk kepada binaragawan yang telah memenangi kompetisi kualifikasi sebagai tingkat amatir dan mendapatkan "pro card" dari IFBB. Seorang binaragawan profesional berhak mengikuti kompetisi binaraga dunia, termasuk Arnold Classic dan the New York Pro. Merebut gelar di berbagai kontes binaraga internasional dapat menjadikan mereka berhak untuk ikut serta dalam Mr. Olympia, kontes binaraga paling bergengsi dan dianggap tertinggi di dunia binaraga profesional. Gelar binaraga internasional bergengsi lainnya adalah Mr. Universe

Binaraga alami

Binaraga alami atau natural bodybuilding merujuk pada kontes binaraga dimana peserta secara rutin harus lulus tes bebas zat ilegal, barang siapa yang tidak lulus tes dilarang untuk mengikuti kontes ini di masa depan. Tes dilakukan melalui uji sampel urin. Zat-zat ilegal yang dilarang antara lain Anabolik steroid, Prohormon, dan Diuretik.


Minggu, 09 September 2012

PENANGKAPAN TUYUL


Bagi temen temen yang ada tugas mencari sebuah drama untuk dimainkan berikut adalah drama dengan 6 orang pemain, silahkan membaca....


Disuatu hari, ada seorang anak yang kira-kira berumur 15 tahun. Dia tinggal dengan ibu dan bapaknya. Namanya sih keren tapi aslinya gak keren tuh..! namanya ALVES. Singkat cerita, dia dan ibunya ditinggalkan bapaknya pergi keluar kota untuk menjalankan tugas kantor. Kebetulan saat itu bapaknya akan meronda, dengan demikian Alves lah yang menggantikan bapaknya untuk meronda.

Alves                            : “Bu, bapak pergi kmana???”

Ibu                               : “gak tau juga tuh, mungkin aja kebogor, tapi biasanya dia gak pernah keluar kota sih…!!!”

Alves                           :”yah, padahalkan bapak yang ronda sekarang, terpaksa de halves yang gantikan bapak.”

Ibu                               :”ya mau gimana lagi saying, kan itu sudah jadi tradisi kita disini..! cepat mandi sana.”

Alves                            :”Baik bu!”

Setelah mandi selesai, kemudian Alves pun tertidur pulas, dan pada jam 12:00 WIB. Dia pergi kepos ronda, sampai disana dia berbincang-bincang dengan Mbah Khasyim.


Mbah Khasyim            :”Alves, kmana bapak kamu pergi?”

Alves                            :”keliar kota mbah, mungkin ke bogor, katanya sih untuk nyelesaikan tugas kerja disana”

Mbah Khasyim            :”Ada tugas apaan? Kok bapak kamu gak bilang sama mbah?”

Alves                            :”kurang tau juga tuh mbah.”

Mbah Khasyim            :”oh ya! Kamu dan keluarga kamu ada sering kehilangan duit gak??”

Alves                            :”sering mbah.”

Mbah Khasyim            :”kamu mau gak ikut mbah mencari pembunuhnya?”

Alves                           :”boleh juga tuh mbah.”

            Tak terasa hari sudah menunjukan jam 02:00 WIB saat untuk mengambil jatah beras bagi yang meronda, ditengah-tengah perjalanan mbah kasyim terdiam seperti merasakan ada sesuatu hal yang menganjal. Tak lama kemudian.

Mbah  Khasyim           :”diam disana….!!”

Alves hanya terdiam dan tak lama kemudian setelah mbah khasyim menarik nafas panjang tiba-tiba….

Mbah Khasyim                        :”woii, mau kemana kamu..?”

Tuyul                           :”untuk apa gue kesana kalo hanya untuk loe bunuh! Mendingan gue kabuuuur…..!!!!”

Mabh Khasyim            :”waduh kmana ni tuyul, cepat banget larinya…!”

Alves                            :”ada apa mbah?”

Mbah Khasyim            :”sepertinya kta sudah dapatkan pencurinya, yaitu tuyul!”

Alves                           :”terus dapat tuyulnya mbah?”

Mbah Khasyim            :”gak dapet….!”

            Kemudian keesokan harinya terjadi percakapan antara tuyul dengan pemiliknya.

Tuyul                           :”dapat banyak uang ne bos..!”

Pak Sultoni                  :”oke lumayan”

Tuyul                           :”bus tadi awak dikejar-kejar tuh sama warga, tapi sayangnya gak dapet”

Pak Sultoni                  :”makanya lain kali hati-hati donk…!”

Tuyul                           :”sip bos…!”

Malamnya Alves kembali bersama dengan mbah khasyim mencari tuyul tersebut. Seketika kemudian terlihatlah tuyul yersebut sedang bermain-main dihalaman ruMbah seseorang.

Mbah Khasyim            :”sssttt….! Biar mbah yang beraksi sekarang..!!”

Alves                            :”oke mbah..!”

Mbah Khasyim            :”hai tuyul..! apa kabar?”

Tuyul                           :”ehh, lu yang kemarankan? Mau nangkap gue ya? Tangkap aja kalau bisa!”

Mbah Khasyim            :”dasar lu, awas aja klo tertangkap! Gue patahin tu leher..!”

Tuyul                           :”coba aja kalo bisa! Gue gak takut tuh..!!!”

Mbah Khasyim            :”jangan lari kamu!”

Tuyul                           :”eiiittsszz, gak kenak!!”

Mbah khasyom           :“kamu tu udah ngeresahkan warga tau!!”

Tuyul                           :”terserah gue donk, terus masalah buat loe?”

Mbah Khasyim            :”haa’ ketangkap kamukan, makanya jangan ngeresahin warga donk!!”

Tuyul                           :”lontong…!! Lontong…..!!! eh salah, tolonggg…!!”

            Kemudian, greekk patahlah leher si tuyul tersebut.

Alves                            :”gimana mbah?”

Mbah Khasyim            :”tenang aja lah skrg, mbah udah patahkan tu leher tuyul! Lihat aja besok siapa yang 
meninggal karna lehernya patah!”

Alves                            :”iya, mbah memang the best dah..”

Mbah Khasyim            :”ahh, mbah jadi malu dibuatnya..! ya udah ayo kita pulang sekarang.”

Alves                            :”oke mbah..!”

Keesokan harinya ada pengumuman dimasjid bahwa pak sultoni meninggal dan telah meninggalkan satu istri dan satu anak.

Ibu Alves                      :”sudah bu, relakanlah dia pergi, dia sudah tenang disana..!”

Ibu Nia                         :”iya bu.”

Alves                            :”bu, pak sultoni meninggal karna apa?”

Bu Nia                         :”saat itu, bapak hendak pergi ke kamar mandi, tetapi tiba-tiba saja lehernya patah ketika jatuh ya mungkin terpeleset.”

Alves                            :”yang tabah aja ya bu!”

Bu Nia                         :”iya nak..”

Karna merasa kasihan dan Alves pun sudah memandam perasaan yang janggal dihatinya, walaupun dia sudah berjanji dengan mbah khasyim, akhirnya Alvespun menceritakan semua kejadian dengan runtut yg menyebabkan pak sultoni meninggal.

Pages - Menu

 

Blogger news

Blogroll